Ada 2 perintah yang bisa digunakan untuk untuk mengganti nama branch:
1 2
git branch -m blog-posts # « jika sedang berada di branch yang akan diganti nama git branch -m blog-source blog-posts # « jika sedang berada di branch lain
Membuat kamus sendiri? Mungkin nggak ya…? Jawabannya adalah mungkin. Dengan memanfaatkan bahasa C, kompiler GCC dan SQLite 3 beserta pustakanya, kita bisa membuat kamus sendiri. Tak perlu interface yang canggih dan keren, yang penting kamus yang dibuat berguna. Pada contoh ini kamus yang dibuat berjalan pada modus command line. Source code pada contoh ini berdasarkan pada dokumentasi SQLite.
Tadi pagi membaca feed dari https://kde-apps.org, ada berita bahwa Wicd KDE 0.3.0 telah dirilis. Wicd KDE adalah Wicd klien untuk KDE Platform. Apa yang baru dengan Wicd KDE 0.3.0? Pada rilis yang sekarang ini Wicd KDE adalah sebuah plasmoid. Iseng-iseng saya update Wicd KDE melalui AUR, namun ternyata paket dari AUR sudah out of dated. 😦
Waah ternyata lumayan lama juga saya ndak nulis di blog ini. Kali ini saya akan berbagi tulisan mengenai pengalaman saya meng-upgradeArch Linux dengan delta update. Pada awalnya saya sempat ragu menggunakan delta karena delta update sendiri belum didukung secara official. Selain itu mirror yang menyediakan paket delta baru 1 yaitu http://delta.archlinux.fr/. Namun pada akhirnya saya nekat saja, kalau ndak nekat kapan saya punya pengalaman upgrade menggunakan delta? 😁
Gara-gara komentar di status Facebooknya om Walesa jadi kepengin menjajal KDE 4.9 Beta2. Setelah semalaman ketiduran menunggu upgrade KDE, baru pagi ini saya punya kesempatan menjajalnya.
27 Juni 2012 kemarin KDE mengumumkan tersedianya KDE 4.8.95 alias KDE 4.9 RC1, dan semalam saya mengupgrade desktop KDE saya dari 4.8.90 (4.9 beta2) menjadi 4.8.95 (4.9 RC1). Ritual upgrade dengan pacman -Syu berjalan lantjar djaja dan tidak ada masalah sama sekali ketika masuk ke desktop.
Pagi ini saya iseng untuk coba memasang Arch Linux dengan installer terbaru (2012.10.06) di PC tempat saya mburuh. Saya agak terkejut dengan tidak disertakannya AIF - Arch Installation Framework di media instalasi tersebut.
Di tulisan yang sebelumnya saya sempat mengeluh mengenai ribetnya instalasi Arch Linux tanpa AIF (Arch Installation Framework). Saya akui, memang tidak mengenakkan alias tidak manusiawi memasang Arch Linux tanpa AIF tersebut, ditambah dengan tidak adanya jaringan internet untuk PC saya. 😐